Reverse Academic Culture Shock: Pendampingan Adaptasi dan Pengembangan Diri Pascastudi di Luar Negeri

Adanya perbedaan sistem akademik, ekspektasi professional, dan lingkungan kerja menyebabkan beberapa akademisi dan profesional seringkali kebingungan, merasa tertekan, dan bahkan kesulitan untuk beradaptasi ketika kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan studi di luar negeri. Fenomena tersebut menjadi topik yang menarik untuk diselenggarakannya program“Reverse Academic Culture Shock”.  Program in imerupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarajat (PkM) Dosen berkegiatan di Luar Kampus (DLK) Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA UNY bekerjsama dengan Association of Indonesian Postgraduate Students and Scholars in Australia (AIPSSA). Diketuai oleh Prof. Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc., dua anggota lainnya Anggiyani Ratnaningtyas Eka Nugraheni, Ph.D dan Metridewi Primastuti, M.Pd program terlaksana dengan baik pada 6 September 2025 di University of Western Australia, Perth, Australia.

Dibersamai oleh pembicara utama, Kokoh D. Putera, M.Psi., Psikolog, sebanyak 40 anggota asosiasi AIPSSA berpartisipasi aktif mengikuti program DLK ini. Menurut psikolog, timbulnya perasaan tidak nyaman, bingung, atau rindu kampung halaman adalah bagian normal dari proses adaptasi, bukan tanda kelemahan. Sebab, proses adaptasi setelah kembali ke negara sendiri juga bisa bersifat sirkular, sebab budaya di Indonesia mungkin terasa berbeda setelah terbiasa di luar negeri. Salahsatu yang dapat dilakukan setelah studi dan kembali ke Indonesia setelah studi di luar negeri adalah kembali berkumpul dengan orang-orang yang bekerja bersama si kantor atau kampus dan berbagi pengalaman-pengetahuan.

Setelah pematerian dengan pembicara utama, para anggota asosiasi sebagai peserta workshop mengikuti sesi praktik untuk “menggambar logo identitas: siapa saya dan mau jadi seperti apa saya”. Penggambaran tentang logo bunga matahari, atau jabatan tangan menjadi salahsatu simbolisasi bahwa setiap orang punya tujuan dan mimpi untuk memperjuangkan apa dan seperti apa ia setelah kembali ke Indonesia. Melalui kegiatan ini, Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA UNY berharap dapat memperkuat kerjsama akademisi dan professional Indonesia dengan luar negeri, dan secara psikologi mampu mengatasi tantangan transisi dan mengoptimalkan potensi akademik dan profesional mereka pascastudi di luar negeri.