Jum’at, 14 Oktober 2022, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY telah menyeleggarakan Webinar Series #2 dengan mengungang pembicara pakar bidang kimia dan pendidikan. Webinar yang dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting ini dihadiri oleh 140 peserta yang mencakup guru, mahasiswa, dosen, dan praktisi bidang kimia dan pendidikan. Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc sebagai Ketua Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UNY memberikan sambutannya sebagai bagian dari pembukaan Webinar Series #2 ini. Pada kesempatan ini, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY menghadirkan Assoc. Prof. Dr. Suat Celik dari Ataturk University, Turkiye dan Uga Patriajasa, M.Pd merupakan Coach Nasional Kimia Terapan, Indonesia.

Materi pertama disampaikan oleh Prof. Suat Celik dengan judul Chemical Literacy: Concept and its Measurement. Kimia memiliki karakteristik bersifat abstrak sehingga untuk menjelaskannya harus dikaitkan dengan tiga level representasi yaitu makroskopik, mikroskopik dan juga simbolik. Literasi kimia didefenisikan  berdasarkan kerangka kerja Bybee (1991) tentang literasi sains. Literasi kimia berkembang secara hierarkis yang dapat dilihat dari level literasi kimia yaitu literasi nominal, literasi fungsional, literasi konseptual dan literasi multifungsi. Literasi kimia terdiri dari empat indikator atau domain yaitu pengetahuan konten kimia, kimia dalam konteks, keterampilan belajar tingkat tinggi dan aspek afektif (Shwatz et al., 2006). Prof. Suat Celik mengungkapkan bahwa level literasi kimia siswa selama di sekolah hanya dapat menunjukkan apakah mereka memiliki bibit literasi (seeds of literacy) saja yaitu dengan melihat dari keefektifan mata kuliah kimia atau pembelajaran kimia dalam membentuk nilai sikap, keterampilan dasar, pengetahuan dan pemahaman kimia. Pengukuran literasi kimia banyak menggunakan open-ended items, open-ended two tier dan multiple-choice questions.

Adapun Uga Patriajasa, M.Pd menyampaikan materi kedua pada bidang kimia terapan dengan judul “Pratikum Sains Terapan Berbahan Lokal”. Pembelajaran dengan menggunakan pratikum dapat meningkatkan motivasi siswa untuk mempelajari kimia. Bahan-bahan yang digunakan untuk pratikum tidak harus bahan kimia yang mahal tetapi juga dapat menggunakan bahan-bahan sederhana seperti bahan dapur yaitu garam dapur dll sehingga siswa tertarik dan termotivasi. Pembelajaran yang dilakukan hanya dengan metode penjelasan/ ceramah akan cenderung membuat siswa menjadi bosan, oleh karena itu untuk meningkatkan motivasi siswa ini guru harus memiliki kemampuan untuk meresonansi siswa dengan cara memberikan pembelajaran yang menarik. Khusus pembelajaran sains sebaiknya dikaitkan dengan kehidupan nyata. Contoh-contoh menarik yang dapat diberikan kepada siswa yaitu perubahan warna, perubahan kalor, adanya endapan sesuatu yang dapat diamati siswa sehingga dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan meningkatkan minat belajar siswa.

Diskusi yang interaktif setelah penyampaian materi, mengindikasikan bahwa materi yang disampaikan menarik minat peserta untuk mengembangkan pembelajaran maupun penelitian. Dengan terlaksananya Webinar Series #2 diharapkan dapat menjadi sarana belajar untuk bersama-sama mempersiapkan pembelajaran yang inovatif. Selain itu, penelitian-penelitian kimia yang inovatif dapat menunjang perkembangan ilmu pengetahuan.