Praktisi Mengajar #1 : Media Pembelajaran Kimia

Sebagai realisasi dari implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Program Studi Pendidikan Kimia sebagai bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, melaksanakan program Praktisi Mengajar. Dihadiri oleh 84 mahasiswa program studi Sarjana dan Magister Pendidikan Kimia, Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc sebagai Koordinator Program Studi Pendidikan Kimia membuka Program Praktisi Mengajar #1 ini. Adapun tema yang diangkat adalah Augmented dan Virtual Reality sebagai Media dalam Pembelajaran Kimia.

Narasumber pertama yang berpartisipasi adalah Afaf Mustofa Pratama Putra, S.Kom, M.T Founder and Creative Operation Ruvodo WebApps Malang Indonesia. Melalui materi Virtual Reality, Afaf Pratama menyampaikan bahwa media VR dapat menunjukkan molekul kompleks seperti dalam ruang tiga dimensi. Sebagai pengguna, molekul kompleks dapat dimanipulasi secara fisik untuk mempelajari lebih lanjut. Salah satu program yang telah dikembangkan oleh Afaf Pratama adalah Virtual Reality untuk konsep Sistem Periodik Unsur (VR-SPU). Pada praktiknya, VR-SPU ini dapat menunjukkan gambaran nyata susunan atom dan konfigurasi electron sehingga siswa dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan memberikan kesan nyata terhadap konsep-konsep yang abstrak.

Sepakat dengan yang disampaikan oleh Afaf Pratama, narasumber kedua mengusulkan Augmented Reality (AR) untuk menunjukkan konsep-konsep kimia yang abstrak. Materi tentang Augmented Reality ini disampaikan oleh narasumber kedua yang merupakan alumni Jurusan Pendidikan Kimia, Yogo Dwi Prasetyo, M.Pd., M.Sc sebagai Praktisi Media Pembelajaran di beberapa International School di Yogyakarta Indonesia. Augmented Reality, dikembangkan sebagai overlay informasi atau digitalisasi dunia nyata dengan tujuan memberikan kepada siswa sebagai subjek belajar melalui perspektif yang lebih nyata. Tampilan nyata disajikan secara digital dengan bantuan kamera dan buku atau kartu yang berorientasi konten. Misalnya, untuk menunjukkan ikatan kimia yang tidak terlihat oleh mata manusia, dapat diamati melalui dukungan AR sehingga realitas persepsi tentang bagaimana ikatan kimia terbentuk. Dalam prakteknya, AR diimplementasikan menggunakan kamera hp yang diarahkan pada gambar dua dimensi molekul di atas kertas yang telah dibuat dengan teknik tertentu, seperti unity, maka kamare handphone akan memunculkan tampilan tiga dimensi gambar molekul yang sesuai.

Aplikasi untuk Virtual Reality dan Augmented Reality yang siap pakai telah banyak tersedia di platform digital. Namun, sebagai akademisi akan menjadi lebih baik jika mengembangkan sendiri sehingga media sesuai dengan kebutuhan pembelajaran. Program Praktisi Mengajar #1 yang telah terlaksana semoga dapat menjadi motivasi untuk terus mengembangkan diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.