Guest Lecturer Sekolah Indonesia Luar Negeri: Jeddah Arab Saudi - Arif Yoga Pratama, S.Pd

Sesuai dengan Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005, guru melaksanakan sistem pendidikan nasional untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional sehingga mampu mengembangkan potensi peserta didik secara bertanggung jawab. Untuk mempersiapkan calon guru yang berawasan luas dan kompeten, Program Studi Pendidikan Kimia FMIPA UNY dengan Sekolah Indonesia Jeddah Arab Saudi bekerjasama melalui kegiatan Guest Lecture Kurikulum Pembelajaran Kimia pada hari Senin 09 Agustus 2021. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa program studi pendidikan kimia, dengan dibersamai Ketua Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UNY Dr. Retno Arianingrum dan Koordinator Program Studi Pendidikan Kimia Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc.

Pada kesempatan ini, narasumber yang diundang adalah Arif Yoga Pramata, S.Pd.Gr, lulusan Program Studi Pendidikan Kimia angkatan 2010. Berdasarkan pemaparan beliau, sekolah Indonesia di luar negeri (SILN) diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak diplomat dan staf lokal kantor perwakilan RI, serta anak-anak orang Indonesia yang bekerja di Jeddah, Arab Saudi. Beberapa hal penting yang beliau sampaikan adalah tentang sistem pendidikan, kurikulum, kegiatan belajar mengajar, dan sistem evaluasi.

  1. Sekolah Indoensia Jedah (SIJ) terdiri dari 3 tingkatan dalam satu lokasi yaitu SD, SMP, dan SMA dengan sistem yang sama dengan Indonesia yaitu SD 6 tahun, SMP 3 tahun, dan SMA 3 tahun. Peserta didik di Sekolah Indonesia - Jeddah adalah WNI, adapun jika berkewarganegaraan asing maka salahsatu orang tuanya harus memiliki identitas sebagai WNI.
  2. Sebagai bagian dari Kemeterian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia, kurikulum yang berlaku di SILN adalah sama, yaitu Kurikulum 2013, bahkan ujian nasional  dilaksanakan pada tanggal yang sama dengan Indonesia.
  3. Selama pandemi, kegiatan belajar mengajar dilaksanakan secara daring dengan merumuskan materi-materi kimia ke dalam kategori materi esensial dan nonesensial. Materi esensial artinya materi yang harus diberikan kepada peserta didik seusai silabus, sedangkan materi nonesensial adalah materi yang dianggap dapat dipelajari di kemudian hari. Contohnya, hidrokarbon yang dipelajari dikelas XI dan XII. Padatnya materi yang dipelajari peserta didik di kelas Xi, menmungkinkan materi hidrokarbon dapat diajarkan nanti di kelas XII.
  4. Adapun untuk kegiatan praktikum, bahan-bahan kimia yang disediakan di laboratorium adalah bahan -bahan yang aman dan terbatas untuk meminimalisir terjadinya penyalah gunaan bahan kimia yang sifatnya sebagai bahan peledak. Namun, selama pandemi, kegiatan pembelajaran dilakukan melalui Googleclassroom dan WhatsApp group, sedangkan untuk praktikum menggunakan virtual laboratory.

Bebrapa hal menarik perhatian mahasiswa pada kegiatan diskusi, seperti tentang karir, hari libur, dan kesejahteraan guru. Berbeda dengan Indonesia, hari libur sekolah di Arab Saudi adalah hari Jumat. Bagi mahasiswa calon guru yang berminat menjadi guru di SILN maka harus mengikuti tes jalur PNS dengan masa kerja di luar negeri maksimal 3 tahun kemudian harus kembali mengajar di Indonesia. Selain itu, jalur non PNS dapat ditempuh dengan sistem kontrak yaitu PPPK ASN. Khusus untuk  PPPK, evaluasi dilakukan selama dua tahun sekali berdasarkan kontribusi dan kinerja. Partisipasi aktif mahasiswa pada kegiatan guest lecturer diharapkan dapat memberikan wawasan tentang implementasi kurikulum kimia dan pembelajaran kimia di luar negeri dan mempersipakn diri menjadi calon guru yang siap bersaing secara global.