Entrepreneurship Programme #3

Dukungan Jurusan Pendidikan Kimia untuk meningkatkan kesiapan pekerjaan lulusan, difasilitasi melalui berbagai program relevan Kampus Merdeka. Salah satu kegiatan tersebut adalah Entrepreneurship Programme Series (EPS) #3. Sebanyak 146 mahasiswa berpartisipasi sebagai peserta kegiatan EPS #3. Sebagai pembukaan, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Alumni, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, Dr. Ali Mahmudi memberikan sambutan kepada seluruh peserta kegiatan. Melalui sambuntannya, kegiatan EPS #3 diharapkan dapat dimanfaatkan dengan optimal oleh mahasiswa terutama untuk meningkatkan kemampuan wirausaha sehingga tidak hanya sebagai lulusan yang siap mencaari pekerjaan tapi membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas.

Pada kesempatan ini, EPS #3 mengundang narasumber dari bidang usaha ecoplast dan kuliner. Pertama, Gabriel Butar-butar, S.Si sebagai founder dan CEO PT. Eco Plastika Indonesia (EcoplastID), menyampaikan materi tentang kiat menjadi wirausaha. Sebagai lulusan Program Studi Kimia Institut Teknologi Bandung, Gabriel memproduksi bioplastik dari limbah agroindustri. Usaha ini diinisasi dari fenomena sulitnya peruraian plastic di alam, sehingga inovasi bioplastik yang dapat terurai kurang dari setahun menjadi usaha yang yang tidak merusak alam. Saat memulai usaha, beberapa hal perlu dipertimbangkan, salahsatunya adalah tujuan dalam IKIGAI: love, passion, mission, vocation, profession, , whats the world needs, what yu are good at, dan what you can be padi for. Jika sudah mengenali tujuan diri, maka apapun hambatan selama melakukan usaha tidak akan menghentikan langkah untuk terus maju dan menjadi lebih baik.

Adapun materi kedua, disampaikan oleh Bapak Thomas Sukawan Aribowo, sarjana arsitektur Universitas Sebelas Maret. Beliau memiliki usaha angkringan ‘klangenan’. Mengusung tema budaya, usaha angkringan yang didirikan tidak hanya menghadirkan sajian makanan yang khas, namun juga suasana tempat makan yang cukup mewah. Melalui kesempatan EPS #3, Bapak Thomas membagikan pengalamannya tentang membangun jiwa entrepreneur. Menurut narasumber, pengusaha tidak sama dengan entrepreneur. Pengusaha memiliki model bisnis yang sudah ada dan resiko yang rendah untuk orientasi keuntungan materi, sedangkan entrepreneur adalah individu yang mandiri, kreatif dan inovatif untuk mencai peluang usaha dengan kemampuan manajemen resiko. Melalui perbandingan tersebut, entrepreneur akan menjadikan kesuksesan sebagai tujuan utama yakni tercapainya benefit. Melalui acara Entrepreneurship Programme Series #3 ini diharapkan menjadi inspirasi bagi mahasiswa agar mampu menciptakan usaha-usaha baru yang berdampak untuk banyak orang.