Praktisi Mengajar #2 : Kurikulum Sekolah Internasional

Untuk mempersiapkan lulusan yang kompeten, melalui implementasi kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Program Studi Pendidikan Kimia sebagai bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Yogyakarta, melaksanakan program Praktisi Mengajar. Dihadiri oleh 74 mahasiswa program studi Sarjana dan Magister Pendidikan Kimia, Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc sebagai Koordinator Program Studi Pendidikan Kimia membuka Program Praktisi Mengajar #2 ini. Adapun tema yang diangkat adalah Manajemen Sekolah dan Kurikulum Kimia di Satuan Pendidikan Kerja Sama. Narasumber yang memberikan pengalamannya pada kesempatan ini adalah seorang alumni Prodi Pendidikan Kimia 2015. Ari Wahyu Saputro, S.Pd adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum di salahsatu sekolah internasional di Yogyakarta. Saat ini beliau adalah mahasiswa program Magister dengan beasiswa LPDP.

Berdasarkan pengalamannya, narasumber memberikan penguatan dan motivasi bagi mahasiswa untuk berani mempersiapkan cita-cita sejak kuliah. Relevan dengan materi yang dipelajari mahasiswa di kelas Manajemen Pendidikan dan Kurikulum Kimia SMA, banyak pengetahuan tentang pembelajaran kimia di sekolah internasional. Tidak hanya kurikulum K13 Indonesia, sekolah internasional mengadaptasi kurikulum Cambridge sehingga terdapat dua kurikulum yang berlaku dan saling melengkapi kebutuhan belajar siswa. Tidak hanya mempelajari materi kimia, siswa dapat mengembangkan kreativitas dan keterampilannya untuk membuat produk yang dapat dipasarkan. Ini bersesuaian dengan misi sekolah unutuk menciptakan lulusan sebagai sociopreneur. Adapun evaluasi yang dilaksanakan disesuaikan dengan standar International Student Assessment. Meskipun begitu, K13 menjadi acuan untuk mata pelajaran Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Daerah, dan yang menjadi ciri khas kurikulum K13.

Sebagai penutup, narasumber memberikan beberapa ilustrasi pekerjaan yang dapat dilakukan oleh lulusan Sarjana Pendidikan Kimia, seperti membuat lembaga pendidikan nonformal, menjadi guru di Sekolah Indonesia Luar Negeri, atau melanjutkan sekolah dengan berbagai beasiswa yang tersedia. Terlaksanyan Program Praktisi Mengajar #2 semoga dapat menjadi motivasi untuk terus mempersiapkan tujuan dan cita-cita.