Kunjungan Industri Mahasiswa Pendidikan Kimia ke PT. Yakult Indonesia Persada Sukabumi

Senin, 28 Juni 2021, mahasiswa Pendidikan Kimia melakukan kunjungan industry secara virtual ke PT. Yakult Indonesia Persada. Yakult memiliki dua pabrik utama di Sukabumi dan di Mojokerto. Kegiatan kunjungan didampingi oleh Kak Arbi dan Kak Gusti Pangandian dari PT Yakult. Kegiatan dilakukan tiga tahap. Pertama, mempengenalan tentang sejarah singkat dan keunggulan produk Yakult, kedua penjelasan dan kunjungan ke bagian produksi. Selanjutnya mahasiswa dan Yakult melakukan diskusi tanya jawab.

Pada tahap pengenalan, mahasiswa mendapatkan informasi tentang bahan baku Yakult, seperti susu skim yang diperoleh dari Australia dan Belgia, dextrosa, sukrosa sebagai pemanis yakult, serta bahan utama yaitu bakteri L. casei Shirota Strain. Adapun botol kemasan Yakult dibuat sendiri oleh PT Yakult Indonesia Persada dengan memanfaatkan Polystyrene resin untuk botol dan aluminium foil untuk tutup botol. Mesin produksi botol Yakult mampu mencetak 11.000 botol dalam waktu satu jam.

Pada tahap produksi, PT Yakult mengajak mahasiswa untuk masuk ke bagian produksi melalui koridor produksi. Disini, mahasiswa mendapat informasi tentang proses produksi Yakult, yaitu 1) pembibitan, yang dilakukan agar bakteri dapat berkembangbiak lebih banyak, 2) fermentasi, 3) pencampuran yaitu penambahan gula sukrosa untuk pembentukan rasa manis dan air yang telah disterilisasi UV, 4) pengujian di laboratorium kimia, fisika, dan mikrobiologi, 5) selector dan pengisian yakult kedalam botol. Jika terdapat produk yang pH nya masih basa maka akan dilanjutkan tahap fermentasi, namun sangat kecil kemungkinan produk yang terlalu asam sebab Quality Control rutin melakukan uji keasaman produk.

PT Yakult Indonesia Persada juga memperhatikan produknya agar tetap berkualitas baik, dan ramah lingkungan. Bijih plastic Polystyrene resin dipilih untuk botol Yakult sebab memiliki pori-pori yang sangat kecil sehingga memungkinkan bakteri yang ada di dalam botol Yakult tidak terkontaminasi bakteri dari luar. Harapannya, yakult dapat menemukan kemasan botol yang lebih ramah lingkungan. Jika ada botol plastic bekas dari hasil produksi yang tidak bagus, maka akan dikumpulkan dan diolah oleh pihak ketiga menjadi bahan perabot rumah tangga. Untuk menjaga kualitas yakult dipasaran, pihak yakult akan memastikan produk yang kadaluarsa ditarik dan diganti dengan produk baru.

Terlaksananya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa tentang sistem manajemen pabrik, proses produksi bersekala industri, dan implementasi ilmu kimia yang digunakan dalam proses industri sehingga menjadi bekal tentang berbagai informasi dunia kerja industri.