Kegiatan PPM STEM untuk Guru Kimia SMK

Salahsatu kewajiban dosen selain mengajar dan melakukan penelitian adalah pengabdian pada masyarakat. Salahsatu program pengabdian yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Kimia adalah Pengembangan Pembelajaran Kimia berbasis STEM bagi Guru Kimia SMK. Kegiatan tersebut adalah salahsatu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia. Kegiatan PPM ini telah terlaksana pada Jumat 16 Oktober 2020. Sebanyak 25 guru SMK dari berbagai bidang keahlian turut berpartisipasi dalam kegiatan PPM ini.

Sambutan dimulai oleh ketua pelaksana Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc, dilanjutkan dengan materi tentang konsep dasar STEM. Reformasi – Tuntutan kerja yang menuntut adanya integrasi komponen Sains Teknologi Enginering Mathematics (STEM) yang dikembangakan di Amerika sejak tahun 2000, kemudian diadopsi oleh berbagai negara. Tidak fokus pada satu disiplin ilmu, tetapi STEM mengintegrasikan berbagai sudut pandang ilmu. Mengapa STEM ini layak dikembangkan pada kegiatan pembelajaran di Indonesia? Selain literasi sebagai sistem evaluasi di Indonesia nanti, pembelajaran berpendekatan STEM bentujuan mempersiapkan peserta didik untuk menjadi sumber daya manusia yang mumpuni untuk peningkatan eknomi. Adapun STEAM adalah perkembangan dari STEM. Pendekatan pembelajaran STEM berawal dari Problem based Learning kemudian menjadi Project based Learning. STEM sebagai integrated learning, mendukung keterampila abad 21 seperti Collaboration, Problem solving dan critical thinking.

Materi kedua disampaikan oleh Bapak Heru Pratomo Al, M.Si, berkaitan dengan Projek dan Aplikasi dalam pembelajaran kimia. Bagaimana pendekatan pembealajaran STEM dapat diimplementasikan pada mata pelajaran kimia, tentu kita perlu merancang suatu pembelajaran (RPP) dengan model tertenu seperti Project based Learning dengan sintaknya, yang dikombinasikan pendekatan STEM yang sesuai dengan bidang keahlian peserta didik di SMK . Tentu, sistem evaluasinya yang dikembangkan menggunakan pendekatan STEM. Seperti materi ketiga yang disampaikan oleh Bu Marfuatun, M.Si, evaluasi keterampilan STEM  mencakup tentang bagaimana kemungkinan solusi berbeda untuk suatu masalah yang diberikan kepada peserta didik. Dengan menggabungkan bahan dan ide dengan cara yang cerdas dan imajinatif untuk menciptakan solusi maka peserta didik terdorong untuk merancang prototipe dan menguji apakah perangkat tersebut dapat meneyelesaikan masalah yang diberikan. Harapannya peserta didik mampu mengevaluasi hasil pengujian, menganalisis serta menafsirkan data, sehingga ide peserta didik tersebut dapat dikomunikasikan dengan cara yang inovatif.

Melalui kegiatan PPM ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru kimia SMK untuk merancang pembelajaran berpendekatan STEM seperti project atau prototipe untuk pembelaajaran kimia di SMK, sehingga peserta didik mendapat pengalaman real tentang maateri yang dipelajarinya sesuai kompetensi keahliannya.