Kegiatan PPM Pembelajaran STEM untuk Guru Kimia, IPA, dan Terapan SMK

Berdasarkan Tridharma Perguruan Tinggi, dosen memiliki kewajiban untuk melaksanakan pengajaran, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Salahsatu program pengabdian yang dilakukan oleh Program Studi Pendidikan Kimia adalah Pelatihan Pengembangan Pembelajaran Kimia berbasis STEM bagi Guru Kimia, IPA, dan terapan SMK. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Zoom Meeting pada Rabu, 30 Juni 2021, bekerjasama bersama Lembaga Pendidikan Ma'Arif Nadhlatul Ulama Daeah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan tersebut adalah salahsatu upaya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran kimia. Sebanyak 35 guru dari berbagai bidang keahlian SMK turut berpartisipasi dalam kegiatan PPM ini. Kegaitan diawali dengan sambutan dari Ketua MGMP IPA dan Terapan Lembaga Pendidikan Ma'Arif Nadhlatul Ulama Daerha Istimewa Yogyakarta, Bapak Agus Suharyanto, dilanjutkan oleh Koordinator Program Studi Pendidikan Kimia Dr. Antuni Wiyarsi, M.Sc. Materi yang disampaikan terdiri dari 1) konsep Dasar Pembelajaran STEM oleh Dr. Antuni WIyarsi, 2)  rancangan pembelajaran berbasis STEM oleh Bapak Heru Pratomo Al, M.Si, dan 3) evaluasi pembelajaran STEM oleh Ibu Marfuatun, M.Si.

Pelatihan pembelajaran berbasis STEM dilaksanakan dengan dolatar belakangi oleh adanya tuntutan kerja yang menuntut adanya integrasi komponen Sains Teknologi Enginering Mathematics (STEM) bagi sumber daya manusia abad 21, sehingga perlu dilakukan suatu pembelajaran yang menuntut kreativitas dan kemampuan pemecahan masalah dari dalam diri siswa.  Oleh karena itu, tidak hanya fokus pada satu disiplin ilmu, STEM mengintegrasikan berbagai sudut pandang ilmu yang bertujuan mempersiapkan siswa menjadi sumber daya manusia yang mumpuni. Adapun Projek dan Aplikasi dalam pembelajaran berbasis STEM, perlu dirancang suatu pembelajaran (RPP) dengan model tertentu. STEM sebagai pendekatan dapat dipadukan dengan salahsatu model pembelajaran seperti Project based Learning dengan sintaknya. Siswa diajak untuk merancang suatu proyek dan merealisasikan produknya dengan dilatar belakangi pemahaman konsep kimia tertentu, misal stoikiometri, koloid, asam basa, sesuai bidang keahlian kejuruan. Tentu untuk evaluasinya, diperluakan suatu sistem yang dikembangkan untuk pembelajaran berbasis STEM. Tidak ada kriteria khusus untuk evaluasi pembelajaran STEM, namun guru dapat berfokus pada kompetensi apa yang dipelajari, bagaimana siswa berpikir, dan bagaimana pemahaman serta skill yang siswa peroleh, seperti problem solving yang menjadi salahsatu kompetensi yang diperlukan SDM abad 21.

Melalui kegiatan PPM ini, diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi guru-guru kimia SMK untuk merancang pembelajaran berpendekatan STEM dan siswa mampu mengevaluasi hasil pengujian, menganalisis serta menafsirkan data, sehingga ide peserta didik tersebut dapat dikomunikasikan dengan cara yang inovatifseperti project atau prototipe untuk pembelaajaran kimia di SMK, sehingga peserta didik mendapat pengalaman real tentang maateri yang dipelajarinya sesuai kompetensi keahliannya.